kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi stabil, ramai-ramai stock split


Selasa, 11 Juli 2017 / 22:59 WIB
Ekonomi stabil, ramai-ramai stock split


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Aksi korporasi pemecahan nilai saham atau stock split mulai ramai belakangan ini. Berdasarkan riset KONTAN, setidaknya ada empat emiten sekaligus yang mengumumkan rencana tersebut belum lama ini.

Terbaru, PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) yang mengumumkan rencana stock split akhir pekan lalu, Jumat (7/11). Stock split akan dilakukan dengan menggunakan rasio 1:5. Namun, rencana ini perlu memperoleh persetujuan pemegang saham yang akan dilakukan pada akhir bulan ini.

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga mengumumkan rencana serupa. Stock split akan dilakukan dengan rasio 1:2.

Namun, manajemen memastikan jika stock split ini demi mengejar likuiditas, bukan untuk memenuhi syarat free float minimal 7,5%. "Karena free float, kami sudah lebih dulu memenuhinya," ujar Agus Salim Pangestu Direktur Utama BRPT kepada KONTAN pada kesempatan sebelumnya.

Rencana stock split BRPT sudah memperoleh persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Juni 2017 lalu.

Cum date untuk stock split BRPT dijadwalkan pada 11 Juli 2017 dan ex date pada 12 Juli 2017, recording date pada 14 Juli 2017, serta trade date pada 12 Juli 2017.

PT Voksel Electric Tbk (VOKS) stock split dengan rasio 1:5. Transaksi dengan rasio baru sudah dilakukan mulai 6 Juli kemarin.

PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) juga sudah menggunakan rasio saham yang jelang akhir bulan lalu. Saat itu, MDIA stock split dengan rasio 1:10.

Ramainya aksi korporasi ini juga secara tak langsung merupakan efek dari stabilnya kondisi makro Indonesia.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji mengatakan, sentimen S&P masih menjadi yang paling signifikan dan memberikan efek yang luas. Dengan dinaikkannya rating Indonesia oleh lembaga survei tersebut, kondisi ekonomi jadi lebih stabil.




TERBARU

[X]
×