kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dinar dan Dirham masih mengkilap


Senin, 31 Agustus 2015 / 07:55 WIB
Dinar dan Dirham masih mengkilap


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Saat gejolak ekonomi global menggerus harga emas dunia ternyata permintaan koin emas (dinar) dan koin perak (dirham) tetap tinggi. Wajar jika harga dinar dan dirham masih membukukan pertumbuhan positif di tengah rendahnya harga komoditas emas dan perak.

Endy Kurniawan, praktisi dinar dan dirham, menjelaskan, investor logam mulia tertarik dengan harga murah. "Saat harga emas drop, permintaan dinar dan dirham tinggi karena percaya akan bounce back," jelas Endy.

Dengan pergerakan harga dinar dan dirham yang cenderung stabil, Endy melihat peluang investasi. Instrumen tersebut menurutnya aman untuk berjaga-jaga ketika ada potensi resesi.

Untuk diketahui, satu keping dinar memiliki unsur emas 22 karat (91,7%) dengan berat 4,25 gram. Sementara satu keping dirham adalah perak murni seberat 2,97 gram. Keunggulan instrumen ini dibandingkan logam mulia Antam adalah lebih murah dari sisi harga beli dan buyback yang lebih menarik.

Mengutip situs www.geraidinar.com, Jumat (28/8), harga satu keping dinar dibanderol Rp 2.004.156 dengan nilai buyback Rp 1.923.990. Sementara harga sekeping dirham bernilai Rp 61.617 dengan harga buyback Rp 59.152.

Harga dinar sebulan terakhir tumbuh 8,21%. Sedangkan setahun tumbuh 5,25% dan 10 tahun senilai 332,86%. 

Permintaan tinggi

Endy melihat tren kenaikan harga dinar dan dirham di akhir tahun 2015 masih terjaga pada kisaran sempit. "Permintaan dinar jauh lebih tinggi dari dirham," kata dia.

Maklum, dari sisi stok, dirham jauh lebih langka. Salah satu penyebabnya, US Mint memberhentikan penjualan selama dua minggu di bulan Juli 2015 karena kehabisan stok. "Biasanya permintaan tinggi di akhir tahun karena faktor inflasi di saat musim dingin," tambah Endy.

Ia menghitung, akhir 2015  harga dinar mencapai Rp 2,05  juta dan harga dirham

Rp 75.000 per keping, dengan asumsi harga emas di pasar spot US$ 1.200 per ons troi.

Pengamat sekaligus pelaku bisnis dinar dan dirham Muhaimin Iqbal bilang, permintaan dinar dan dirham akan terjaga karena bukan digunakan untuk spekulasi, tapi untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang. "Lebih baik beli ketika ada excess fund dan jual ketika ada kebutuhan di level berapapun," saran Muhaimin. 

Tidak hanya di Indonesia, tercatat permintaan dirham American Eagle Coin Juli 2015 naik 14% dari bulan sebelumnya menjadi 5,53 juta ons. Dalam tujuh bulan pertama 2015, penjualan dirham mencapai 27,3 juta ons.

Sedang penjualan dinar American Eagle Coin Juli 2015 naik 124% dari bulan sebelumnya ke 170.000 ons, setara 317.500 koin. Di 2014  penjualan dinar mencapai 44 juta ons, naik dari 2013 sebesar 42,7 juta ons.

Muhaimin menganalisa, harga dinar akan mencapai Rp 2.000.000, dan dirham di Rp 65.000 pada akhir tahun 2015. Harga ini dengan asumsi rupiah di kisaran Rp 13.500-Rp 14.000 per dollar AS dengan harga emas spot di  US$ 1.100 per ons troi.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×