kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Deretan reksadana jawara


Senin, 27 Februari 2017 / 17:44 WIB
Deretan reksadana jawara


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sebagian reksadana membukukan kinerja cemerlang sejak awal tahun, bahkan melampaui performa pasar. Mengacu data Infovesta Utama secara year to date per 24 Februari 2017, reksadana saham HPAM Investa Ekuitas Strategis mengoleksi return 11,28%.

Lalu disusul reksadana campuran HPAM Flexi Plus dengan return 10,88%, reksadana saham Sucorinvest Equity Fund 9,53%, reksadana saham Sucorinvest Maxi Fund 8,67%, serta reksadana campuran Sucorinvest Flexi Fund 8,25%.

Reza Fahmi Riawan, Senior Vice President - Head of Business Development Division PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM) mengungkapkan, per Januari 2017, mayoritas aset HPAM Flexi Plus dialokasikan pada efek saham hingga 77%. Sisanya efek surat utang 16% dan instrumen pasar uang 7%. Adapun lima aset terbesar produk ini di antaranya WSKT, TPIA, AKRA, ASII dan UNTR.

“Saham kami terbesar ada di sektor keuangan, perdagangan jasa dan properti. Tapi beberapa pergerakan di mining juga membawa efek positif bagi HPAM Flexi Plus,” tukasnya.

Menurut Reza, ada beberapa katalis positif sejak awal tahun. Saham perbankan ditopang aksi beli terutama dari investor asing. Apalagi properti memang tengah rebound setelah koreksi dalam sejak beberapa waktu lalu. Terlebih kebijakan pemerintah yang mengerek pajak tanah membuat properti kian diminati.

“Rilis laporan keuangan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri jelas membantu,” imbuhnya.

Sepanjang tahun 2016, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,02% (YoY), melampaui performa tahun 2015 yang tercatat 4,79% (YoY).

Reza berharap, HPAM Flexi Plus dapat memperoleh return lebih tinggi di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini. Amunisi berasal dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berpotensi mencapai 5,3% - 5,5%. Kendati demikian, perusahaan bakal tetap mencermati perkembangan sektor saham properti dan keuangan.

HPAM juga bakal aktif dalam menyesuaikan portofolio reksadana jika tekanan mencuat. Semisal mengurangi porsi saham maupun menggeser pilihan saham. “Kami mewaspadai kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, keputusan The Fed mengenai suku bunga, serta realisasi anggaran negara,” paparnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×