kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Data inflasi AS mengangkat performa USD di hadapan EUR


Minggu, 18 Februari 2018 / 17:27 WIB
Data inflasi AS mengangkat performa USD di hadapan EUR


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang EUR/USD jatuh pada perdagangan akhir pekan lalu setelah melakukan reli selama empat hari beruntun dan menguji level tertinggi Januari di 1,2537. Pada Jumat (16/2), pasangan EUR/USD melemah 0,8% ke 1,2406. Koreksi pasangan mata uang ini merespons, data inflasi Amerika Serikat (AS) bulan Januari 2018 yang bagus sehingga greenback mengungguli euro.

Muhammad Barkah, Kepala Koordinator Riset Rifan Financindo Berjangka menyatakan salah satu penyebab penguatan dollar berasal dari langkah pemerintah Jepang dan rilis data ekonomi AS yang bagus. "Pemerintah Jepang melakukan intervensi di pasar mata uang dengan memonitoring pergerakan yen membuat dollar naik, dan relatif  baiknya data ekonomi yang dirilis AS pada Jumat lalu membuat USD berangsur pulih," jelas Barkah kepada Kontan.co.id, Minggu (18/2).

Asal tahu saja, rilis inflasi AS berupa data Consumer Price Index Januari dibukukan naik 0,5% alias jauh lebih baik daripada bulan sebelumnya di 0,1%. Sementara data inflasi inti bulan Januari terlihat stabil di 0,3%.

Sedangkan dari sisi Eropa, euro tertekan setelah adanya komentar dovish dari pejabat Bank Sentral Eropa (ECB), Benoît Cœuré, yang mengatakan bahwa ECB tidak akan menaikkan suku bunga sebelum program pembelian obligasi dalam pelonggaran kuantitatif berakhir.

Ke depan, sejumlah indikator yang harus diperhatikan pasar adalah data penjualan rumah seken AS pada hari Rabu (21/2). "Termasuk yang akan sangat dicermati adalah notulensi rapat FOMC dan juga notulensi rapat kebijakan ECB yang keduanya telah diadakan di Januari lalu," kata Barkah. Asal tahu saja kedua laporan tersebut akan dirilis pada Kamis mendatang.

Dari sisi teknikal, Barkah mengatakan uptrend jangka menengah pada pasangan EUR/USD masih tetap bertahan setelah sepekan lalu market mencoba kembali menguji level tertingginya, namun masih belum bisa dipenetrasi. Hal ini terlihat dari indikator pada garis moving average exponensial (9) masih bergerak naik meski indikator relative strength index di level 57 dan mengarah ke bawah. Namun demikian, apabila kurs mendapatkan tekanan lebih lanjut hingga jatuh di bawah level 1,2310, atau level 23.6% fibonacci retracemen sejak reli harga di bulan November tahun lalu, maka akan membuka peluang perubahan arah menjadi downtrend jangka pendek.

Barkah memberikan rekomendasi jual terutama bila kurs pasangan ini jatuh di bawah 1,2380 dengan support 1,1240 dan 1,2320 dan resistance 1,4550 dan 1,2500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×