Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Lonjakan data pertumbuhan ekonomi Jepang tampaknya tidak menular ke China. Senin (14/8), China mengumumkan produksi pabrik yang melambat pada bulan Juli. Angka investasi aset tetap dan penjualan ritel pun lebih rendah ketimbang prediksi.
Data Biro Statistik menunjukkan, produksi pabrik naik 6,4% pada bulan Juli dibandingkan dengan Juli tahun lalu. Pertumbuhan ini adalah angka terkecil sejak Januari 2017.
Padahal, polling Reuters memperkirakan bahwa produksi pabrik akan tumbuh 7,2% di bulan ketujuh. Juni lalu, produksi pabrik mencapai 7,6%.
Investasi aset tetap naik 8,3% pada tujuh bulan pertama tahun ini. Angka investasi ini turun ketimbang 8,6% pada semester pertama.
Tak cuma perlambatan manufaktur, penjualan ritel pun melambat. Penjualan ritel naik 10,4% pada Juli 2017 dibandingkan dengan Juli tahun lalu. Angka ini lebih rendah ketimbang estimasi 10,8%. Bulan sebelumnya, penjualan ritel naik 11%.
Sedangkan pertumbuhan investasi swasta melambat menjadi 6,9% pada periode Januari-Juli dari 7,2% pada Januari-Juni. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan kecil dan menengah masih sulit mengakses pendanaan. Investasi swasta mengontribusi sekitar 60% total investasi China.
Tiongkok menargetkan pertumbuhan investasi aset tetap hingga 9% dan pertumbuhan penjualan ritel 10% sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News