kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BSDE menukar obligasi lama senilai US$ 146,42 juta


Jumat, 21 Oktober 2016 / 07:50 WIB
BSDE menukar obligasi lama senilai US$ 146,42 juta


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) merampungkan proses penerbitan obligasi berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). Melalui anak usahanya Global Prime Capital Pte Ltd (GPC), BSDE mendapatkan dana segar US$ 200 juta.

Obligasi baru ini akan jatuh tempo tahun 2023 dan menawarkan kupon 5,5%. BSDE menggunakan sebagian dana hasil penerbitan obligasi tersebut untuk membeli kembali obligasi senior lama.

Hermawan Wijaya, Direktur BSDE, mengungkapkan, pihaknya memproses penawaran tender untuk obligasi senior lama senilai US$ 225 juta dengan kupon 6,6% yang jatuh tempo tahun 2020. Penawaran tender atas obligasi lama ini berhasil menarik kembali US$ 146,42 juta, yang akan ditukar dengan obligasi baru.

Artinya, BSDE memperpanjang masa jatuh tempo obligasi ini ke tahun 2023. Obligasi senior BSDE yang jatuh tempo tahun 2020 tinggal US$ 78,58 juta.

"Adapun sisa dari dana hasil bersih penerbitan notes baru akan disalurkan kepada BSDE melalui Global Prime Tresury Pte Ltd," ungkap Hermawan dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (20/10).

BSDE akan menggunakan sisa dana sisa obligasi baru senilai US$ 53,58 juta untuk belanja modal akusisi penambahan landbank, pengembangan properti investasi, pengembangan infrastruktur kawasan BSD City dan pengembangan usaha lain.

BSDE tengah berusaha mengejar kekurangan target pendapatan pra penjualan sebesar Rp 2,8 triliun dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Sampai akhir kuartal ketiga, BSDE baru mengantongi pendapatan pra penjualan Rp 4,1 triliun. Angka ini baru 59,42% dari target sebesar Rp 6,9 triliun sepanjang tahun ini.

Christy Grassela, Investor Relations BSDE, enggan menyebut strategi untuk mengejar target pra penjualan yang masih jumbo ini. Christy bilang, BSDE pun tidak mengubah target meski masih perlu memenuhi 42,58% dari target.

Hingga kuartal ketiga, rumah tapak masih memberi porsi marketing sales paling besar, yakni sekitar 63%. Selama Januari-September, BSDE berhasil mencatatkan penjualan rumah tapak hingga Rp 2,6 triliun. Sisa penjualan lainnya diperoleh dari penjualan produk strata title Rp 600 miliar, proyek ruko Rp 500 miliar dan sisanya penjualan lahan Rp 400 miliar.

"Residensial masih akan memberi porsi marketing sales terbesar. Masterplan BSD City direncanakan akan selesai 100% pada 2035," kata Christy pada KONTAN.

Christy bilang, nilai penjualan rumah tapak tahun ini menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tapi secara jumlah, unit yang terjual justru meningkat. "Ini karena kebanyakan produk yang kami luncurkan pada tahun ini harganya berkisar di bawah Rp 2 miliar," terangnya.

Yasmin Soulisa, analis OUB Kay Hian Securites Indonesia, mengungkapkan, ada kemungkinan BSDE akan mendapatkan tambahan marketing sales dari penjualan lahan kepada pihak asing di kuartal keempat.

"Menurut manajemen akan ada kontribusi Rp 1 triliun dari penjualan lahan ke pengembang asing di kuartal keempat, hal ini akan menempatkan perusahaan pada jalur untuk memenuhi target," ungkap Yasmin dalam riset. Makanya, dia menaikkan target harga saham BSDE dari sebelumnya Rp 2.570 jadi Rp 2.790 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×