kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,74   8,14   0.82%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRMS masih negosiasi penjualan saham Newmont


Rabu, 29 Juni 2016 / 20:42 WIB
BRMS masih negosiasi penjualan saham Newmont


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengakui masih terus melakukan negosiasi dengan beberapa pihak terkait rencana penjualan sahamnya di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). BRMS masih mencari harga penawaran yang terbaik untuk penjualan saham Newmont.

Direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata mengatakan, saat ini sudah ada penawaran dari beberapa pihak yang tengah dipelajari. Meski demikian, saham Newmont yang dimiliki BRMS tak bisa begitu saja dijual, lantaran BRMS telah menjaminkan saham Newmont untuk memperoleh fasilitas kredit dari Credit Suisse pada tahun 2010 silam.

Menurut Suseno, karena terikat dengan jaminan tersebut, maka nilai penjualannya harus cukup bagus sehingga bisa digunakan untuk pelunasan pinjaman Credit Suisse tersebut. "Yang kami inginkan adalah penambahan nilai bagi pemegang saham, bisa berupa cash inflow yang bagus, ataupun pelunasan pinjaman," ujarnya di Jakarta, Rabu (29/6).

Berdasarkan laporan keuangan 2015, BRMS tercatat mempunyai saham di Newmont melalui PT Multi Daerah Bersaing (MDB) dengan kepemilikan efektif sekitar 18%. BRMS menguasai 75% saham di MDB. Lalu sisanya dimiliki oleh Pemda Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 2009, MDB membeli 24% saham Newmont dengan total US$ 884,6 juta.

Pada 16 November 2009, induk BRMS, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyediakan dana US$ 850 juta untuk mengakuisisi saham Newmont itu. Lalu, pada tahun 2010, BRMS mendapatkan pinjaman jangka panjang senilai US$ 200 juta dari Credit Suisse.

Credit Suisse meningkatkan fasilitas pinjaman tersebut menjadi US$ 300 juta. Utang itu dijaminkan dengan saham Newmont milik MDB. Hingga saat ini, utang tersebut belum lunas, bahkan nilainya terus membengkak.

Herwin Hidayat, Investor Relations BRMS menambahkan, karena ada utang ini, sebelum dijual, pinjaman yang melekat dalam aset tersebut harus dilunasi terlebih dahulu. "Ada pinjaman dari Credit Suisse di level MDB yang menjadi pemilik langsung Newmont. Sehingga, kalau mau dijual, nilai penjualannya harus cukup baik sehingga bisa untuk pelunasan pinjaman," ujarnya.

Herwin belum menyebutkan berapa nilai penjualan yang diincar oleh perseroan. Namun, penjualan saham Newmont diakui bisa menjadi angin segar untuk mengurangi utang di tubuh BRMS.

Saat ini, saham Newmont masih dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership BV (NTP) yang memegang 56% saham, PT Pukuafu Indah (PTPI) sebesar 17,8%, PT Indonesia Masbaga Investama 2,2%, dan PT Multi Daerah Bersaing sebesar 24%.

Sebelumnya, Arifin Panigoro disebut-sebut siap membeli seluruh saham Newmont. Rencana tentang penjualan saham Newmont ini sempat mengerek saham BRMS. Namun kini, saham BRMS kembali mandek di level Rp 50 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×