kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis cokelat bikin fundamental SIMP solid


Rabu, 29 Maret 2017 / 22:21 WIB
Bisnis cokelat bikin fundamental SIMP solid


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) berupaya menambah portofolio bisnisnya. Jika selama ini SIMP fokus pada produk sawit beserta turunnya, kali ini perseroan mencoba peruntungan di bisnis pengolahan cokelat.

Seperti diketahui, awal Februari lalu, SIMP bersama Daitocacao Co., Ltd., menandatangani pembentukan joint venture (JV) PT Indoagri Daitocacao. JV tersebut bergerak dalam bidang pemrosesan dan pembuatan produk cokelat.

SIMP selama ini memang memiliki portofolio bisnis yang luas. "Strategi SIMP untuk mendiversifikasi bisnisnya bagus," ujar Joni Wintarja, analis NH Korindo Securities kepada KONTAN, Rabu (29/3).

Harga cokelat memang sama fluktuatifnya dengan harga komoditas perkebunan lainnya. Tapi, SIMP tidak hanya menjual produk perkebunan dalam bentuk mentah atau raw material, melainkan juga menjual produk turunannya.

Kegiatan bisnisnya pun terintegrasi secara vertikal. SIMP menguasai dari hulu seperti pemeliharaan perkebunan hingga hilirnya seperti kegiatan produksi minyak goreng, margarin dan seterusnya."Karena Integrasi vertikal itu, SIMP memiliki margin bisnis yang baik," kata Joni.

Sebab, saat sebuah perusahaan menguasai bisnis dari hulu hingga hilir, operasional bisnisnya menjadi lebih efisien. Catatan saja, margin laba kotor SIMP tahun lalu sebesar 24%, meningkat dari sebelumnya 22%.

Produk turunan seperti margarin atau susu cokelat sudah memiliki nilai lebih. Sehingga, SIMP juga memiliki kemampuan untuk menetapkan harga. Berbeda dengan produk raw material yang pergerakan harganya cenderung mengikuti harga komoditas dunia.

Jadi, di sisi lain, dengan memiliki bisnis downstream, emiten yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk menetralisir sentimen negatif dari fluktuasi harga komoditas.

"Dengan penguasaan dari hulu hingga hilir itu, maka SIMP menjadi lebih mudah untuk masuk ke persaingan," pungkas Joni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×