kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Rekomendasi jual pairing USD/JPY


Minggu, 15 Oktober 2017 / 13:35 WIB
Analis: Rekomendasi jual pairing USD/JPY


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar melemah versus yen di akhir pekan. Data inflasi Amerika Serikat yang mengecewakan melemahkan otot USD. Apalagi, di Jepang kondisi tetap positif jelang pemilu dini mendukung JPY. Pasangan USD/JPY diperkirakan lanjut terkoreksi pada awal pekan depan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (13/10), pairing USD/JPY ditutup di level 111,82, turun 0,41% dari hari sebelumnya. Dalam sepekan, pasangan ini terkoreksi 0,74%.

Pelemahan dollar terhadap yen terutama disebabkan rilis data inflasi AS bulan September. Mengutip Biro Statistik Ketenagakerjaan AS (Bureau of Labor Statistics), indeks harga konsumer (CPI) di level 0,5%, lebih rendah dari harapan pasar. Data CPI Inti juga hanya 0,1%. Adapun, penjualan ritel hanya tumbuh 1,6% meleset dari ekspektasi pasar sebesar 1,7%.

Analis Finex Berjangka Nanang Wahyudi menilai, data inflasi yang melemah dapat mempengaruhi sentimen ekonomi AS. "Data inflasi AS menjadi indikator The Fed untuk menentukan kebijakan moneternya seperti apa," jelas Nanang, Jumat.

Lanjut Nanang, pelemahan dollar juga disebabkan perhatian pasar akan tarik ulur pendapat pejabat The Fed terkait kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini. Sejumlah gubernur bank negara bagianĀ  bahkan menginginkan kenaikan suku bunga dipercepat pada November. Namun keinginan tersebut ditentang pejabat lain yang mengkhawatirkan reformasi pajak dapat mempengaruhi kas negara.

Di sisi lain, pemilu dini Jepang yang diperkirakan oleh media lokal akan didominasi perolehan kursi Partai Demokratik Liberal menjadi sentimen positif bagi yen Jepang. Perdana Menteri Shinzo Abe sekaligus presiden dari partai tersebut berpeluang melanjutkan sesi pemerintahan untuk ketiga kali.

Meski demikian, gubernur bank sentral Jepang, Haruhiko Kuroda nampaknya masih mempertahankan kebijakan moneter di tengah inflasi yang rendah. Padahal pada 2017, tingkat inflasi Jepang ditargetkan bakal tumbuh 2%.

"Belum ada resep ampuh untuk meningkatkan daya saing Jepang, walau suku bunga rendah, tapi target inflasinya tinggi," kata Nanang.

Secara teknikal, Nanang melihat, potensi kecil penguatan dollar, namun menyimpan ruang koreksi yang cukup besar untuk memberikan momentum bagi penguatan yen.

Senin (16/10), Nanang merekomendasikan sell pairing USD/JPY. Support di 111,13 dan 110,55, dan resistance antara 112,69-113,28.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×