kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis ini perkirakan IHSG pekan depan sideways


Jumat, 13 Oktober 2017 / 20:02 WIB
Analis ini perkirakan IHSG pekan depan sideways


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat (13/10) ditutup melemah 0,04%. Indeks bertengger pada level 5.924,12.

Sedangkan selama sepekan sebelumnya, indeks sempat terkoreksi cukup dalam pada Rabu (11/10). Selama lima hari terakhir, tercatat indeks mengalami net sell asing sebesar Rp 1,34 triliun.

Muhamad Alfatih, Analis Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan ada sejumlah sentimen yang bisa mempengaruhi indeks pada pekan depan. Diantaranya seperti sentimen laporan keuangan emiten, cadangan devisa, dan pengaruh harga komoditas.

"Faktor yang masih jadi tanda tanya adalah belanja pemerintah dan sangat terkait dengan pajak. Kalau pajak tidak tercapai, maka belanja pemerintah akan dikurangi," kata Alfatih di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (13/10).

Selain itu, menurutnya yang juga masih menjadi tanda tanya adalah soal kemampuan belanja masyarakat atau daya beli. Atas hal tersebut, dia menyatakan investor harus berhati-hati. Alfatih menyatakan, selama dua sampai tiga bulan kebelakang, indeks cenderung bergerak sideways.

"Dalam pekan depan akan bergerak di kisaran 5.850-5.950," lanjutnya.

Lebih lanjut dia menyatakan, indeks akan melemah pada awal pekan dan akan mulai naik pada akhir pekan. Alfatih mengatakan, pada pekan depan secara umum indeks akan menguat. "Ada pelemahan di awal minggu, dan rebound di akhir minggu. Secara umum, sideways ada potensi menguat," ujarnya.

Beberapa saham yang diperkirakan menjadi penggerak seperti ASII, BMRI dan PGAS yang naik. Tapi di sisi lain, kenaikan ini ada di level resistance, sehingga membuka peluang koreksi. Indeks juga mengalami tekanan seperti TLKM. "Kemungkinan pekan depan, akan ada rebound jangka pendek. Kombinasi ini membuat indeks bergerak tidak begitu jauh juga," katanya. 


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×