kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AirAsia backdoor listing, target IPO BEI tetap


Kamis, 31 Agustus 2017 / 19:35 WIB
AirAsia backdoor listing, target IPO BEI tetap


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Sempat ramai karena dikabarkan akan melantai di bursa, ternyata anak usaha Air Asia Sdn Bhd di Indonesia memilih jalan pintas untuk masuk ke pasar modal. Namun, hal ini tidak mengubah target IPO tahun ini. Sekadar mengingatkan, BEI sebelumnya menargetkan 35 IPO sepanjang 2017.

Rencananya, operator penerbangan Air Asia Indonesia, PT Indonesia Air Asia (IAA) akan masuk ke lantai bursa lewat PT Rimau Multi Pratama Putra Tbk (CMPP). Kabar ini pun sampai ke telinga investor, membuat saham CMPP melompat hingga 25% ke level 380 pada 21 Agustus lalu.

Meski Air Asia batal melantai di bursa lewat jalur initial public offering (IPO), Direktur Utama Tito Sulistio mengaku tak merevisi target IPO 2017 bursa. "Tidak ada hubungannya. Targetnya tetap di atas 30 perusahaan hingga akhir tahun ini," ujar Tito, Kamis (31/8).

Tito pun menambahkan, pihak bursa tidak bisa memaksakan suatu perusahaan untuk memilih cara untuk melantai di bursa. Penggunaan CMPP sebagai tunggangan oleh IAA untuk masuk ke bursa ini pun dianggap Tito sebagai hak IAA.

Menurut dia, perusahaan punya hak untuk memilih cara yang akan mereka gunakan untuk masuk ke lantai bursa. "Itu kan hak mereka mau lewat IPO atau backdoor listing," kata Tito.

Lagipula dengan cara ini, perusahaan yang akan masuk ke lantai bursa bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan yang sudah listed di papan bursa. Hal tersebut pun boleh saja dilakukan oleh si perusahaan tersebut.

Adapun, Tito mengaku langkah backdoor listing ini tidak membuat pemasukan ke bursa jadi berkurang. "Rights issue untuk membeli IAA itu kan masih masuk ke bursa, jadi pemasukan kita tetap tidak berkurang," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×