kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adu kuat nakhoda baru Bursa Efek Indonesia


Senin, 11 Juni 2018 / 06:41 WIB
Adu kuat nakhoda baru Bursa Efek Indonesia
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak lama lagi, pergantian petinggi Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal terlaksana. Sejumlah kandidat mengaku sudah memiliki jumlah dukungan masing-masing.

Salah satunya Inarno Jayadi. Pria yang saat ini menjabat sebagai Komisaris BEI ini mengaku didukung 28 anggota bursa (AB). Hal ini diharapkan bisa menjadi modal positif bagi timnya untuk memenangi pemilihan direksi. "Sehingga market share untuk kami 30%. Padahal yang dipersyaratkan hanya 10%," jelas Inarno kepada KONTAN akhir pekan lalu, Jumat (8/6).

Laksono Widodo, Direktur Mandiri Sekuritas, beserta timnya juga mengklaim sudah mendapat dukungan dari sejumlah AB. Namun, dia belum bersedia membeberkan berapa jumlah AB yang memberikan suara. "Dukungan banyak, yang jelas Mandiri Sekuritas dukung 100%," kata Laksono.

Sebelumnya, salah satu kandidat yang juga petahana, Tito Sulistio mengaku didukung oleh 37 anggota bursa. Namun dia menolak membeberkan satu per satu anggota bursa yang mendukungnya.

Selain tiga nama tersebut, ada satu nama lain yakni Boyke Mukiat. Pria ini pernah memimpin Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. Boyke maju bersama Ignatius Girindro Sri Nirbito, Jeffry Wikarsa, Mas Mokhamad Sudarmaji, Kristian Sihar Manullang, Poltak Hotradero dan Susy Meilina.

Salah satu dari empat calon tersebut bakal bertarung untuk menjadi pemimpin BEI periode 2018-2021. Tentu masing-masing kandidat juga membawa nama timnya masing-masing untuk rekan kerja ke depan.

Inarno menggandeng Anita, Andy Salah, Johannes Liaw, Zaki Mubarak, John Tambunan, dan Justisia Tripurwasani. Adapun Tim Laksono terdiri dari beberapa nama. Mereka adalah Rudy Utomo, Nyoman, Fithri Hadi, Risa Guntoro, Arisandhi Indrodwisatio, dan Adrian Rusmana.

Sedang Tito menggandeng beberapa rekannya, yakni Edgar Ekaputra, Erna Dewayani, Alpino Kianjaya, Abdul Munim, Hasan Fawzi, dan Chaeruddin Berlian.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini masih mendalami semua paket calon nahkoda baru BEI. Itu yang menjadi alasan OJK meminta BEI untuk menunda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang seharusnya digelar pada 25 Juni 2018 menjadi 29 Juni 2019.

Direktur Utama BCA Sekuritas Mardi Susanto berpendapat, keempat calon Direksi BEI saat ini dipandang cukup profesional untuk memimpin bursa kedepan. "Semua paket memiliki keinginan yang sama. Apapun capaian positif yang sudah dilakukan Pak Tito saat ini, tinggal dikembangkan saja ke depannya," tutur Mardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×